Rasulrasul itu boleh dibelenggu, tetapi Firman Tuhan tidak bisa dibelenggu (bdk. Fil 1:12-14). 3) Mereka (Petrus dan Yohanes) diadili (ay 5-7). Dari ay 1-2 kelihatannya mereka ditangkap karena memberitakan Injil / kebangkitan, tetapi dari ay 5-7 dan dari jawaban Petrus dalam ay 8-10 kelihatannya mereka ditanyai karena penyembuhan orang lumpuh itu. Petrusmelihat dia dan berkata, "Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6). Seketika, orang itu bangun, sembuh total, sementara orang banyak berkumpul dan terpukau. Para pemimpin agama Yahudi, bagaimanapun, tidak senang. Mereka menangkap Petrus dan Yohanes karena membicarakan Yesus. KisahPara Rasul 10. Allah mengungkapkan kepada Petrus dalam sebuah penglihatan bahwa Injil hendaknya dikhotbahkan kepada orang bukan Israel. Ajaklah siswa untuk membayangkan bahwa seorang teman bertanya: "Saya mendengar bahwa pada tahun 1978 Gereja Anda mengubah posisinya untuk memperkenankan semua pria menerima imamat terlepas dari apa rasnya. Vay Tiền Nhanh. Kita adalah murid Yesus. Murid artinya orang yang belajar dari Gurunya. Murid mengikuti teladan Guru. Menjadi murid Yesus berarti pikiran dan perbuatan kita dipimpin oleh Yesus. Menjadi murid Yesus berarti kita melakukan kehendak Yesus bahkan menaklukan keinginan kita dibawah keinginan Kristus. Menjadi murid Yesus adalah sebuah anugerah, karena kita dipilih oleh Tuhan. Dalam panggilan sebagai murid, kita dipilih untuk memuridkan segala bangsa. Tema khotbah kita hari ini adalah Dipilih untuk memuridkan segala bangsa. Yesus memilih dan menentukan 12 orang yang disebut sebagai murid-Nya. Murid-murid itu dipersiapkan, dibekali, dan mereka belajar langsung dari Yesus selama 3 tahun. Ketika Yesus naik ke Sorga, para murid melakukan apa yang diperintahkan Yesus. Mereka kembali ke Yerusalem. Ke – 11 Rasul juga beberapa perempuan dan saudara – saudara Yesus. Jumlah mereka 120 orang. Mereka menanti janji Tuhan di Yerusalem. Yerusalem menjadi titik start dari misi dan pelayanan mereka. Di Yerusalem, para murid mempersiapkan diri untuk menerima kuasa Roh Kudus yang memberi ketekunan hati, keberanian dan otoritas bagi mereka untuk melanjutkan misi memuridkan segala bangsa. Ketika menanti janji Tuhan ada 2 hal besar yang dilakukan para murid. 1. Mereka bertekun dengan sehati dalam Doa Kata bertekun Yunani “proskatereo” artinya rajin, bersungguh – sungguh, menghabiskan banyak waktu. Jadi mereka saling melayani, saling mendoakan, saling menasihati, saling menguatkan dan kesehatian mereka semakin kuat. Mereka menunggu bukan dengan berdiam diri atau mengurung diri tetapi dengan bertekun dalam doa. Persekutuan terwujud dalam doa bersama. Murid beroleh kekuatan baru dalam persekutuan yang bertekun dan berdoa. 2. Mereka memilih pengganti Yudas Yudas sudah tidak bersama-sama dengan para murid dan mereka tinggal 11 orang. Yudas sudah “dapat uang kembali”. Yudas menuai apa yang ditaburnya. Yudas mati secara mengerikan dan 30 keping perak harga pengkhianatan Yudas dipakai membeli tanah, yang disebut “Hakal Dama” “Tanah darah” ayat 19. Mengapa Yudas harus diganti? Pertama, untuk menggenapkan jumlah 12 Rasul sesuai jumlah 12 suku Israel. Angka 12 adalah angka dari teladan ketaatan dan penyerahan rasuli kepada kehendak Allah. Kedua, untuk mengembalikan keutuhan dan kemurnian Wibawa Rasul yang telah dinodai oleh pengkhianatan Yudas. Oleh karena itu, pengganti Yudas harus memenuhi syarat, seorang yang pernah bersama Yesus semasa hidup-Nya dan juga menjadi saksi bagi kebangkitan Kristus. Petrus memimpin proses pemilihan itu. Ada 2 orang calon yaitu Yusuf yang disebut Barsabas atau Yustus dan Matias. Pemilihan itu didasari dengan doa. Kemudian pemilihan dilakukan dengan membuang undi. Membuang undi adalah cara yang lazim digunakan sejak PL untuk memastikan apa kehendak Allah. Dari hasil membuang undi itu, pilihan jatuh kepada Matias. Kita sedang berada dalam masa raya penantian Pencurahan Roh Kudus. Karena itu sebagai murid Yesus di masa kini, kita mesti belajar dari cara hidup para murid dimasa penantian. 1. Kita adalah murid Yesus karena itu seluruh kehidupan kita adalah sebuah proses belajar. Belajarlah untuk setia meskipun jalan hidup tidak selalu mulus. Belajarlah untuk sehati dalam persekutuan meski saling berbeda dalam segala hal berbeda pendapat, berbeda keinginan, berbeda perasaan tetapi sehati dalam tujuan, sehati dalam Tuhan sehati sebagai persekutuan. Belajarlah untuk tekun dalam doa. Doa adalah nafas kehidupan. Yesus saja setia berdoa. Kehidupan para murid adalah persekutuan yang bertekun dalam Doa. Doa memberi bagi kita kekuatan menghadapi kerasnya kehidupan. Apabila kita menyerahkan sepenuhnya segala perkara dihidup kita kepada Tuhan maka Tuhan sendiri akan memimpin kita untuk mengerti rencanaNya. Belajarlah untuk melakukan kehendak Yesus sebab menjadi murid bukan sekedar status tapi sikap dan gaya hidup. Menjadi murid Yesus berarti selalu memberikan telinga untuk mendengar Firman Tuhan, Melakukan kehendak Tuhan, mengikuti teladan Yesus dan memberi hidup ini dipimpin oleh Roh Kudus 2. Jika kita sudah belajar untuk setia menjadi murid Yesus maka kitapun dipanggil dalam proses pemuridan. Pada satu sisi kita tetap menjadi murid Yesus, dan pada sisi lain kita juga memuridkan orang lain. Kita dipilih bukan hanya untuk menjadi murid tetapi juga untuk memuridkan orang lain. Kita tidak bisa memuridkan orang lain jika kita belum belajar menjadi murid yang setia. Memuridkan orang lain bukan dengan cara berkhotbah saja juga bukan dengan memaksa orang lain menjadi Kristen. Memuridkan orang lain yaitu dengan gaya hidup/cara hidup Yesus. Kita membuat orang lain mengalami kasih karena kita hidup mengasihi. Orang lain mengalami damai sejahtera karena kita hidup dalam damai. 3. Belajar menjadi murid dan memuridkan orang lain bukan dengan cara hidup Yudas Iskariot. Yudas lskariot adalah peringatan dan contoh murid yang tidak setia, tidak taat dan tidak bersungguh-sungguh. Yudas Iskariot memang menjadi bagian murid Yesus tetapi bukan Yesus yang memimpin kehidupannya. Yudas Iskariot adalah seorang murid yang gagal menjadi murid dan gagal memuridkan orang lain.. Akibatnya Yudas kehilangan berkat – berkat dan janji – janji yang disediakan bagi murid yang setia. Tentu kita tidak mau menjadi murid yang gagal seperti Yudas. Belajarlah menjadi murid yang setia kepada Yesus dan setia memuridkan segala bangsa dengan cara hidup Kristus. Tuhan memberkati. Renungan Harian Kisah Rasul 12 Kedaulatan Tuhan Dalam Penganiayaan Renungan Harian Kisah Rasul 12 Kedaulatan Tuhan Dalam Penganiayaan. Apa yang terjadi pada Yakobus dan Petrus ayat 1-11? Apa yang terjadi pada Herodes ayat 19-23? Apa hasil dari semua peristiwa yang terjadi ini ayat 24? Kedaulatan Tuhan Dalam Penganiayaan Saya pernah membaca kisah seorang misionaris di pedalaman hutan Amazon yang ketika dikepung oleh suku Indian untuk dibunuh, ia tiba-tiba diselamatkan oleh malaikat yang menampakkan diri sehingga suku tersebut begitu ketakutan. Sebaliknya, saya juga tahu kisah Jim Elliot dan kawan-kawannya. Mereka adalah misionaris yang juga terpanggil untuk melayani suku terasing di pedalaman hutan Bolivia. Mereka tewas dibunuh pada hari pertama mereka menginjakkan kaki disana. Tampaknya Tuhan memang kadang menyelamatkan anak-Nya dari penderitaan dan kadang membiarkan anak-Nya mengalami penderitaan bahkan kematian syahid. Mungkin, dari sudut pandang kita, Tuhan seperti tidak adil dan pilih kasih. Dalam nats ini, Yakobus dibunuh oleh Herodes. Sedangkan, Petrus malah dibebaskan dari penjara secara ajaib. Apapun tindakan Tuhan, semuanya terjadi untuk satu tujuan yaitu supaya Injil Kerajaan-Nya menjamah semakin banyak orang ayat 24. Belajarlah untuk tidak mengeluh di tengah kesulitan pelayanan atau kehidupan tetapi berimanlah bahwa Tuhan sedang mengerjakan yang terbaik melalui segala kesusahan kita! Renungan Harian Kisah Rasul 12 Kedaulatan Tuhan Dalam Penganiayaan Baca juga Khotbah Kristen Daniel 3 Kedaulatan Allah di Masa Krisis

renungan kisah para rasul 12